ASSALAMU ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKATUH

Sabtu, 23 April 2011

Secuil Keju Penghalang Manisnya Ibadah

 Konon, Abu Yazid Al Bastomi adalah seorang ulama besar, beliau sudah beribadah selama bertahun-tahun kepada Allah SWT dengan segala macam formula ibadah, namun ternyata beliau merasa belum mendapatkan kenikmatan dari ibadahnya.
 
 Suatu hari beliau menemui ibunya dan mengeluhkan permasalahannya kepada sang ibunda, Abu yazid berkata :
 “Wahai ibunda ! saya beribadah selama bertahun-tahun, tapi sampai sekarang belum merasakan manisnya ibadah, tolong ingat-ingat ! apakah ibunda pernah memakan barang haram saat saya berada dalam kandungan atau ketika menyusui saya ?”. 
 
 Kemudian ibu beliau berfikir sejenak,lalu menjawab :
 “Wahai anakku ! saat kamu berada dalam kandungan, suatu ketika aku naik ke atas loteng,dan menemukan keju dibak cucian, aku sangat menginginkannya lalu aku memakan secuil dari keju itu tanpa seizin pemiliknya “. 
 


Secuil Keju Penghalang Manisnya Ibadah

Konon, Abu Yazid Al Bastomi adalah seorang ulama besar, beliau sudah beribadah selama bertahun-tahun kepada Allah SWT dengan segala macam formula ibadah, namun ternyata beliau merasa belum mendapatkan kenikmatan dari ibadahnya.

Suatu hari beliau menemui ibunya dan mengeluhkan permasalahannya kepada sang ibunda, Abu yazid berkata :
"Wahai ibunda ! saya beribadah selama bertahun-tahun, tapi sampai sekarang belum merasakan manisnya ibadah, tolong ingat-ingat ! apakah ibunda pernah memakan barang haram saat saya berada dalam kandungan atau ketika menyusui saya ?".

Kemudian ibu beliau berfikir sejenak,lalu menjawab :
"Wahai anakku ! saat kamu berada dalam kandungan, suatu ketika aku naik ke atas loteng,dan menemukan keju dibak cucian, aku sangat menginginkannya lalu aku memakan secuil dari keju itu tanpa seizin pemiliknya ".

Abu Yazid berkata :
"Wahai ibunda ! inilah satu-satunya hal yang mengganjal ibadah saya, carilah pemilik keju itu dan ceritakanlah semua ini kepadanya ! "
Lalu ibu beliau menemui pamilik keju itu serta menceritakanya, dan pemilik keju ahirnya mengihlaskan.

Setelah kejadian inilah Abu Yazid baru merasakan bagaimana manisnya ibadah.

Catatan hikmah.
Secuil barang haram yang termakan saat seseorang berada di kandungan ibunya ternyata dapat mempengaruhi kenikmatan ibadahnya, bagaimana jika barang haram tersebut dimakan langsung oleh yang bersangkutan ?
dan bagimana dengan ibadah serta ta'allum kita ?

Referensi: Annawadir lil qulyuby

Tidak ada komentar: