ASSALAMU ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKATUH

Senin, 04 Juli 2011

Kampung hngkng

Masuk kota ini tringat indo tmpatny di pdsaan bnget..persis kampungq di indo.jalanny aja ada gang2ny bnyk jga phon tales(lompong)..phon pisang..lamtoro.q g' percya dhongkong ada jga yg kampung.

DI MTR KING SHEAM ROAD

Lg di MTR penumpangny bnyak bnget...saat keluar msuk kreta ada yg terjepit dtengah pintu..untung bsa trbka kmbli pintuny.kalau g hemm g tau apa yg trjdi.stlah kjadian itu q g mau lari2 kejar kereta.. Kta brtiga aku susi n kiki

Sabtu, 02 Juli 2011

5 Hal menentramkan jiwa

LIMA HAL YANG MENENTERAMKAN DIRI

Tenteram adalah kondisi jiwa yang tenang, tak ada ketakutan, tak ada kekhawatiran, tak ada kekecewaan, berenergi positif besar. Secara prinsip, inilah kondisi jiwa yang selalu ingat, dekat, dan merasa selalu bersama dengan Yang Maha Kuasa. Maka dengan sangat indah, Pak Mario Teguh merumuskan : SAYA + TUHAN = CUKUP.

Sekarang, saya memilih 5 hal yang menjadi aplikasinya. Tentu banyak sekali aplikasi yang bisa kita lakukan. Anda pun bisa menambah dengan hal-hal lain yang mungkin lebih pas dengan diri anda. Nah, 5 hal yang menenteramkan diri yaitu:

1. Ibadah yang benar
Ibadah adalah kebutuhan jiwa. Bila kebutuhan diri tak terpenuhi maka kita akan gelisah. Sang jiwa akan merana karena ada kebutuhannya yang tak terpenuhi. Hal ini mirip dengan perut yang lapar. Bila kebutuhan makan-minum ini tak dipenuhi, maka diri fisik jadi lemas, pikiran pun kalut, emosi bersumbu pendek (mudah marah). Bila kebutuhan ibadah tak terpenuhi, akibatnya tak langsung terasa seperti lapar, tapi jauh lebih berbahaya. Jiwa jadi sakit. Jiwa yang sakit membuat pikiran dan emosi sangat sulit untuk positif dan menjadi sangat mudah untuk negatif. Fisik cenderung mudah melakukan keburukan dan kezaliman. Wah,…ngeri!

2. Menyelesaikan pekerjaan
Pekerjaan yang selesai dengan baik, membuat pikiran, perasaan, dan fisik bisa istirahat. Dan ini menenangkan. Pernah menunda pekerjaan yang harus dilakukan? Saya pernah. Dan rasanya nggak enak banget. Ada beban berat yang harus dirasakan. Maka selesaikan pekerjaan dengan baik. Kualitasnya sesuai standar. Waktunya tak terlambat. Dan memuaskan pemberi pekerjaan. Maka perasaan lega yang luar biasa akan menyergap anda.

3. Memaafkan kesalahan
Waktu kuliah, ada seorang teman yang menyakiti saya dalam masalah organisasi kemahasiswaan. Lama juga saya tak mau bertemu dengannya. Kalau pun harus ketemu, rasa sakit hati ini timbul kembali. Sampai akhirnya saya memutuskan untuk belajar memaafkan. Saya maafkan beliau. Dan rasanya…wow. Enak banget. Plong. Lega. Tenang. Tenteram. Sekarang saya malah bisa bercanda lagi dengannya. Maka temans, jangan simpan dendam. Maafkan…maafkan…maafkan.

4. Menepati janji
Janji yang tak ditepati membuat kegelisahan. Ada rasa bersalah yang terus menghantui. Maka tepatilah janji. Bila memang setelah berjanji tak bisa ditepati, berjiwa besarlah. Minta maaf. Akui kesalahan. Lalu ganti janji tersebut dengan tindakan baik yang lain.

5. Menghindari dosa
Dosa itu memang nikmat. Karena nikmat banyak orang senang bergelimang dosa. Dosa terasa nikmat oleh bagian diri yang bernama ego/nafsu. Tapi untuk jiwa, dosa itu sangat menyakitkan. Maka menghindari dosa akan menimbulkan kesengsaraan bagi ego, tapi menimbulkan kenikmatan bagi jiwa.

Nah, temans, mari ber3B (BELAJAR, BERLATIH, BERJUANG) untuk meraih ketenteraman diri.